Tuesday, March 29, 2011

Bingung Milih Kakak Beradik Karena Cantik Semua Akhirnya Dinikahi Semunya


Lelaki mendambakan istri cantik, itu wajar. Tapi jika karena kakak beradik semua cantik, lalu mau dirangkep sekaligus, ini namanya kurang ajar. Lelaki kurang ajar itu adalah Indardi, 27, warga Banyuwangi (Jatim). Gara-gara merusak kembang satu taman itulah, lelaki celamitan ini jadi tahanan polisi.


Bagi orangtua, memiliki anak perempuan yang cantik-cantik, adalah merupakan karunia Illahi tak terhingga. Sebab jika nasib bagus, mereka adalah merupakan sumber investasi yang bakal mendatangkan devisa buat keluarga. Lebih-lebih bila mereka dikawin para pegawai Ditjen Pajak temannya Gayus, dijamin mertua juga ikut sejahtera. Taruhlah si mantu jujur dan tidak “nakal” macam Gayus, dengan gaji Rp 15 jutaan sebulan, bolehlah berkipas.


Tapi perjalanan nasib Pak Pawiro, 50, dari Desa Jajag Kecamatan Srono, Banyuwangi, tak semulus bayangan. Kedua anaknya yang cantik, Siti, 21, dan Atikah, 18, justru hanya menjadi korban nafsu aluamah Indardi, guru SD honorer di daerah itu. Ibarat bunga, kembang satu taman itu telah rusak, sementara Pak Guru Indardi sebagai suami tidaklah bertanggungjawab. Bagaimana disebut tanggungjawab, setelah nikah malah kabur meninggalkan Siti istri resminya.


Alkisah, Indardi memang anak muda yang lumayan tampan. Meski kini statusnya baru guru honorer di SD di desanya Pak Pawiro, tapi sudah menyedot perhatian sejumlah gadis di desa itu. Nah, kedua anak gadis Pak Pawiro, rupanya punya perhatian yang sama. Siti menyenangi Indardi, tapi diam-diam Atikah juga jadi pengagum yang sama. Bila Pak Guru ini “apel”, yang menemui bukan saja Siti, tapi si adik juga berperan serta. Laris nian memang.


Ibarat buah, Siti memang lebih siap dipetik, karena buahnya juga mateng puun. Karenanya Indardi lebih intensif memacari si kakak. Tapi dalam perkembangan selanjutnya, meski lebih kecil, Atikah juga sangat menggairahkan untuk dipacari. Maka dalam berbagai kesempatan, Pak Guru honorer itu diam-diam memacari kakak beradik sekaligus. Kadang jalan dengan Siti, kadang pula jalan berdua-dua dengan Atikah.


Sekali waktu Indardi mengajak Atikah jalan-jalan dan kemudian diajak masuk hotel. Awalnya si adik menolak. Tapi dengan alasan ada sesuatu yang harus dibicarakan, tak urung mau juga. Apa yang terjadi? Di sana tidak ada pembicaraan yang resmi dan serius. Yang terjadi justru Indardi merayu, mengajak Atikah berhubungan intim bak suami istri yang sah. Awalnya si gadis menolak, tapi karena disosor terus, akhirnya yang bertekuk lutut sekaligus berbuka paha juga.


Meski aksi mesum itu sudah dirahasiakan, tak urung si Siti tahu juga. Marahlah dia, sehingga mengadu pada orangtua. Pak Pawiro yang kadung malu, mencoba nanting (minta ketegasan) Indardi, sebetulnya siapa yang mau dipilih jadi istri. Ternyata dia tetap menunjuk Siti yang lebih putih dan dewasa. Meski si adik sudah dikorbankan, Pak Pawiro tetap menikahkan mereka daripada memperbesar malu keluarga.


Tapi ternyata Indardi memang jago kebohongan publik. Usia resepsi perkawinan, dia malah minggat, tanpa menunaikan kewajibannya dalam malam pertama. Tak terima kedua anaknya dipermainkan, Pak Pawiro melaporkan kasus ini ke Polsek Srono. Saat ditangkap Indardi hanya cengengesan. “Saya memang belum sempat menjalani malam pertama bersama Siti,” akunya tanpa beban.


Minta diwakilkan, apa? Banyak yang mau lho….!

No comments:

Post a Comment