Saturday, January 29, 2011

Gratiskan Ongkos, Sopir "Dilayani" Gadis


Bunga (15)—bukan nama sebenarnya—dengan enteng menceritakan perbuatan mesum yang dilakukan oleh sopir angkutan umum bernama Syahlan (39) terhadap dirinya.

Dia bersikap demikian karena remaja kelas III sebuah madrasah di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, itu mengalami keterbelakangan mental. Oleh karena itu pula, Syahlan, warga Lutfia Tunggal, Martapura, begitu mudah memperdaya dan merayu korban.

Sopir angkot trayek Martapura-Banjarbaru itu terjaring razia petugas saat patroli yang kemudian mengungkap peristiwa pencabulan yang dilakukannya. Di hadapan penyidik Polres Banjar, Syahlan mengaku bertemu Bunga di seputaran RTH Ratu Zalekha, Martapura, Banjar, Sabtu (22/1/2011) sekitar pukul 13.00 Wita.

Setelah berkenalan, korban naik angkot tersangka. Ketika turun di Simpang Empat, Banjarbaru, korban hendak membayar ongkos, tetapi ditolak oleh tersangka. Namun, di balik kesediaannya menggratiskan ongkos naik angkot itu, dia meminta nomor ponsel korban.

Ujung-ujungnya, dia merayu dan minta "dilayani" macam-macam. Saat itu Bunga ternyata tak langsung pulang. Namun, dia ingin ke Martapura kembali ikut mobil tersangka setelah keduanya saling kontak. Walaupun sudah memiliki istri dan punya tiga anak, tersangka tergiur untuk menikmati tubuh korban.

Pada Senin (24/1/2011) malam, tersangka membawa angkotnya ke kawasan Indrasari, persisnya di depan Kompleks Anggrek Merah. Dia pun menepikan mobilnya di semak-semak. Di tempat itu dia merenggut "mahkota" Bunga.

Rabu (26/1/2011) malam, Bunga diajak tersangka ke kawasan irigasi. Di tempat itulah mereka diciduk polisi yang berpatroli. Kasat Reskrim Polres Banjar AKP Nuryono mengatakan, tersangka dijerat Undang-Undang tentang Perlindungan Anak.

No comments:

Post a Comment